Senin, 11 April 2011

Duet Maut Pujaan Boromania

Moncernya performa duet penyerang mungil Persibo Bojonegoro benar-benar menjadi pujaan suporter fanatik Persibo Bojonegoro, yakni Boromania.

Duet yang dimaksud adalah Samsul Arif dan penyerang anyar Bagus Cahyono. Keduanya menjadi aktor kemenangan Laskar Angling Dharma atas tamunya Medan Chiefs kemarin sore.

Tidak tanggung-tanggung, lima gol dicetak dalam satu pertandingan oleh dua striker yang tingginya di bawah rata-rata idealnya seorang penyerang.

Bukan hanya melalui tendangan kaki yang diawali skill aduhai, dua gol Samsul Arif dicetak melalui heading menawan dari himpitan pemain belakang lawan.

Dibandingkan dengan duet penyerang lain, Samsul lebih bisa berkembang. Karena, saat bersama Dicky Firasat, ia menjadi fokus penjagaan lawan. Walaupun begitu, ia masuk bisa menciptakan gol melalui sudut yang cukup sempit.

Lihat saja gol pada menit 21 yang diciptakannya. Dengan tinggi di bawah 170 centimeter, ia bisa melakukan tandukan kepala memutar setelah menerima umpan dari Novan Setya dari sebelah kanan pertahanan Medan.

Padahal, ia mendapat pengawalan cukup ketat dari Baihai maupun pemain lawan lainnya yang postur tubuhnya lebih tinggi. Ia bisa memenangkan duel udara dan mencetak gol indah.

Begitupula gol terakhir yang melengkapi hattricknya sore itu pada menit ke 83. Melalui umpan yang sama dari sebelah kanan, ia berhasil memperdayai penjaga gawang lawan.

“Benar-benar indah gol yang diciptakan oleh Samsul. Ia menjadi harapan bagi Persibo ke depannya,” puji Presisiden Boromania, Basar, Senin (11/4/2011).

Dijelaskan, duet Bagus Cahyono dan Samsul Arif benar-benar luar biasanya dan menjadi motor kemenangan Persibo Bojonegoro.

Pada saat laga di Stadion Manahan Solo melawan Manado United (MU), sebenarnya duet tersebut hampir sama menyelamatkan muka anak asuh Sartono Anwar.

“Saat itu, dua pelanggaran di kotak penalti yang dibuat pemain belakang MU karena akselerasi Bagus. Sayangnya, Samsul yang mengeksekusi penalti hanya bisa memasukkan satu gol saja,” lanjutnya.

Oleh karena itu, pihaknya meminta pelatih agar menempatkan duet penyerang Bagus Cahyono – Samsul Arif sebagai starter pada pertandingan-pertandingan selanjutnya.(dul/but/beritajatim.com)
Read More...

Rabu, 16 Maret 2011

Persibo Target Menang di Aceh

Guna melanjutkan tren positifnya, dan calon lawannya juga sedang dalam kondisi labil, Persibo Bojonegoro menargetkan meraih angka penuh pada pertandingan tandangnya di Aceh akhir pekan ini.

Persibo, yang saat ini bertengger di peringkat lima klasemen sementara Liga Primer Indonesia, tidak kehilangan angka dalam dua laga terakhirnya. Setelah menang di kandang Cendrawasih Papua 2-1, minggu lalu mereka berhasil menaklukkan tamunya, Bintang Medan, dengan skor 2-1.

Sementara itu Aceh United masih berkutat di papan bawah. Dari delapan pertandingan mereka baru mengoleksi tujuh poin. Pekan lalu mereka pulang dari Jawa Timur dengan membawa kekalahan telak 0-4 dari tuan rumah Persebaya 1927.

“Target kita, laga tandang kali ini harus menang. Kami ingin pulang ke Bojonegoro dengan membawa oleh-oleh tiga poin,” cetus pelatih Sartono Anwar usai memimpin latihan timnya di Stadion Letjen Soedirman, Bojonegoro, Rabu (16/3/2011).

“Kita masih ada kelemahan di lini depan, tapi masih bisa kita dorong dengan permainan dari tengah. Kami akan fokuskan latihan itu sampai berangkat ke Aceh nanti,” sambungnya.

Sartono menambahkan, timnya akan berkekuatan 18 pemain di Aceh. Salah satu pemain inti yang tidak bisa main adalah gelandang M. Irfan yang masih cedera.

“Irfan masih belum pulih benar. Kemarin itu, dia hanya ikut latihan-latihan ringan saja. Melawan Aceh United nanti komposisi pemain kita tidak jauh beda dengan saat melawan Bintang Medan kemarin,” tambahnya.

Pertandingan Aceh United versus Persibo akan digelar di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, pada 19 Maret 2011.(a2s/rin/detiksport.com)
Read More...

Jumat, 25 Februari 2011

Siap Menjadi Tuan Rumah Untuk Kongres PSSI Tandingan

Ketua Umum terpilih Komite Olahraga NAsional Indonesia (KONI) Bojonegoro, Setyo Hartono membuat pernyataan mengejutkan. Dia menyatakan Bojonegoro siap menjadi tuan rumah KOngres PSSI tandingan seluruh Indonesia. “Meskipun kita kota kecil, tetapi untuk perubahan kearah kebaikan, kita siap menjadi pelopor,” katanya.

Menurut dia, saat ini perlawanan terhadap status quo (Nurdina Halid dkk) baru memasuki tahap awal. Karena itu, perlu ada komunikasi intensif dengan beberapa daerah. Termasuk mengenai kemungkinan Bojonegoro menjadi tuan rumah konres PSSI tandingan. “Jadi, saya kira perlu ditindak lanjuti,” ujarnya.

Hartono menjelaskna, pemerintah memang harus campur tangan terhadap persoalan yang sedang melilit PSSI. Yakni, dengan membekukan PSSI, termasuk pengcab dan pengprov seluruh Indonesia. Setelah itu, pemerintah memfasilitasi pembentukan PSSI baru yang didalamnya tidak ada statu quo. “Dan itu bisa dilakukan pemerintah.Apalagi, desakan itu bukan hanya di Bojonegoro tetapi juga seluruh rakyat Indonesia,” tegasnya.

Purnawirawan TNI AD ini menegaskan, desakan perlunya revolusi di tubuh PSSI demi kemajuan sepakbola Indonesia. Sebab, jangan sampai perkembangan sepak bola jalan di tempat dengan berbagai bentuk arogansi yang selama ini dilakukan PSSI. “Kita siap kok memfasilitasi (kongres PSSI tandingan), meskipun kita kota kecil,” imbuhnya.

Dia menegaskan, desakan pemerintah ini buka bermaksud intervensi (campur tangan) terhadap PSSI. Namun, pemerintah juga mempunyai kewajiban membina setiap cabang olahraga yang ada, termasuk sepak bola. “Dan (desakan) ini merupakan salah satu bentuk dari pembinaan,” terangnya.

Ditanya mengenai calon yang gagal maju dan calon yang bisa maju dalam pencalonan ketua umum PSSI, dia enggan berkomentar. Yang jelas semua calon harus bisa diterima oleh semua pihak, bukan hanya sedikit pihak saja. Serta mempunyai komitmen tinggi untuk memajukan sepakbola Indonesia. (rdr)
Read More...